Archive for Maret 2014

Ilmu Web Murni : Steganografi

Steganografi adalah ilmu menyembunyikan teks pada media lain yang telah ada sedemikian sehingga teks yang tersembunyi menyatu dengan media itu. Steganografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu steganos yang berarti “tersembuny” atau “terselubung”, dan graphein yang berarti “menulis”. Media tempat penyembunyian pesan tersembunyi dapat berupa media teks, gambar, audio, atau video. Steganografi yang kuat memiliki sifat media yang  telah tertanam teks tersembunyi sulit dibedakan dengan media asli namun teks tersembunyi tetap dapat diekstraksi.
Tujuan dari steganografi adalah merahasiakan atau menyembunyikan keberadaan dari sebuah pesan tersembunyi atau sebuah informasi. Dalam prakteknya, kebanyakan pesan disembunyikan dengan membuat perubahan tipis terhadap data digital lain yang isinya tidak akan menarik perhatian dari penyerang potensial,
Pada metode steganografi cara ini sangat berguna jika digunakan pada cara steganografi komputer karena banyak format berkas digital yang dapat dijadikan media untuk menyembunyikan pesan. Format yang biasa digunakan di antaranya:
è Format image : bitmap (bmp), gif, pcx, jpeg, dll.
è Format audio : wav, voc, mp3, dll.
è Format lain : teks file, html, pdf, dll.
Kelebihan steganografi jika dibandingkan dengan kriptografi adalah pesan-pesannya tidak menarik perhatian orang lain. Pesan-pesan berkode dalam kriptografi yang tidak disembunyikan, walaupun tidak dapat dipecahkan, akan menimbulkan kecurigaan. Seringkali, steganografi dan kriptografi digunakan secara bersamaan untuk menjamin keamanan pesan rahasianya.
Sebuah pesan steganografi (plaintext), biasanya pertama-tama dienkripsikan dengan beberapa arti tradisional, yang menghasilkan ciphertext. Kemudian, covertext dimodifikasi dalam beberapa cara sehingga berisi ciphertext, yang menghasilkan stegotext.

Contoh sederhana teknik Steganografi pada media gambar misalnya dengan mengubah nilai LSB (least significant bit) pada byte intensitas piksel dengan teks yang ingin disembunyikan. Misalnya pada gambar gray level piksel direpresentasikan sebagai 1 byte. Jika terdapat 8 byte bernilai {FF, A0, CD, 18, 92, 34, E2, B1} (dalam heksa decimal) dan huruf pada teks yang ingin disembunyikan adalah “S” dengan nilai ASCII “S” adalah 53 (dalam heksimal) atau (01010011). Proses steganografi dengan LSB menghasilkan gambar dengan pesan yang tersembunyi dengan deretan piksel bernilai {FE, A1, CC, 19, 92, 34, E3, B1}.

Sumber :
[1] Rifki Sadikin, Kriptografi, Penerbit Andi,  Yogyakarta, 2012.

[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Steganografi
Minggu, 30 Maret 2014
Posted by San

Ilmu Web Populer : CodeIgniter & HTML5

CodeIgniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (Application Development Framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka pembuatan program dengan menggunakan PHP. Aplikasi yang dimaksud adalah aplikasi web, sehingga CI juga biasa disebut Web Development Framework. Pengembang dapat langsung menghasilkan program dengan cepat, dengan mengikuti kerangka kerja untuk membuat aplikasi yang telah disiapkan oleh framework CI ini.
Pemrogram tidak perlu membuat program dari awal (from scratch), karena CI menyediakan sekumpulan library yang diperlukan unuk menyelesaikan pekerjaan yang umum, dengan menggunakan antarmuka dan struktur logika yang sederhana untuk mengakses librarinya. Pemrogram dapat memfokuskan diri pada kode yang harus dibuat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Framework CI merupakan framework yang memiliki dokumentasi yang jelas dan lengkap, yang memudahkan pengembang untuk mempelajari dengan mudah. Pendekatan dari CI sangatlah mudah dari membuat sekedar tulisan sampai dengan yang kompleks dapat didekati dengan mudah. Tidak seperti framework yang lain, untuk mendapatkan tulisan Hello World di browser saja, butuh beberapa tahap. Pada CI, kita hanya perlu menggunakan satu file dan prosedur atau method saja.
Beberapa Fitur dari CodeIgniter :
  1. System berbasis Model-View-Controller (MVC)
  2. Frameworknya ringan
  3. Fitur class database mendukung beberapa platform
  4. Keamanan dan filtering XSS
  5. Class untuk upload file
  6. Class FTP
  7. Lokalisasi
  8. Paginasi
  9. Enkripsi data
  10. Benchmarking
  11. Full page caching
  12. Library XML-RPC
  13. Dan masih banyak lagi.


Sejak versi 2.0, pengembang CodeIgniter kini tidak terlalu otoriter. Rick Ellis yang mengembangkan pertama kali bersama dengan pendukungnya kemudian membentuk suatu tim kecil yang memungkinkan untuk menerima sumbangan kode dari komunitas CodeIgniter; agar CodeIgniter dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik lagi.
CodeIgniter Reactor memungkinkan pengembang yang menggunakan CodeIgniter mengusulkan atau pun mengirimkan kode tambahan atau patch yang memungkinkan bug dapat segera diperbaiki, juga fitur CodeIgniter menjadi bertambah.
Dengan adanya reactor ini, maka setiap usulan akan mendapatkan perhatian, karena didalamnya ada fasilitas voting yang memungkinkan suatu usulan dapat menjadi suatu prioritas untuk dapat disediakan oleh CodeIgniter.
Kita dapat menjadi relawan (volunteer) juga untuk memungkinkan terlibat dalam pengembangan dan penyempurnaan CodeIgniter.
Versi reactor akan berbeda dengan versi resmi, karena banyak library yang belum dapat diresmikan sebagai library resmi dengan CI.



HTML5 adalah bahasa markup hyper text terbaru untuk website dari world wide web consortium (W3C). Konsep pertama dibuat pada 2008, namun tidak banyak yang terjadi hingga 2011. Pada 2011, HTML5 di luncurkan dan orang-orang mulai menulis tentangnya dan menggunakannya, namun dukungan dalam browser yang berbeda masih kurang. Saat ini semua browser besar (Chrome, Safari, Firefox, Opera, IE) memberikan dukungan HTML5, sehingga teknologi HTML terbaru dapat digunakan sebaik mungkin.


HTML5 bekerja dengan CSS3 dan masih dalam pengembangan. W3C berencana untuk meluncurkan versi stabilnya tahun depan, namun sepertinya masih terlihat seperti tembakan jarak jauh. Sejak di luncurkan, HTML5 berada dalam pengembangan terus menerus, dengan W3C menambahkan lebih dan lebih banyak fitur hebat, sehingga terlihat tidak seperti pengembangan HTML5 akan selesai dengan cepat.
HTML5 adalah suksesor HTML4.01, diluncurkan pertama kali pada 1999. Internet telah berubah secara signifikan sejak 1999 dan kelihatannya seperti pembuatan HTML5 diperlukan. Bahasa markup yang baru dikembangkan berdasarkan standar yang ditentukan sebelumnya :
→ Fitur baru harus berdasarkan HTML, CSS, DOM, dan Javascript
→ Ketergantungan akan plugin eksternal harus dikurangi
→ Penanganan error harus lebih mudah dari sebelumnya
→ Scripting harus diganti dengan lebih banyak markup
→ HTML5 harus bebas device
→ Proses pengembangan harus dapat dilihat publik


HTML5 diciptakan untuk membuat proses pengkodean dapat lebih mudah dan lebih logis. Kita akan lihat sebentar lagi akan ada banyak sintaks yang sudah usang dan akan dibuang. Fitur HTML5 yang unik dan hebat datang dari dalam departemen multimedia. Beberapa fitur yang datang diciptakan dengan pertimbangan agar pengguna dapat menjalankan konten berat, dengan device yang kecil. Fitur yang baru tidak hanya termasuk <video>, <audio>, <canvas>, tetapi juga integrasi konten grafis vektor. Artinya, bahwa multimedia dan konten grafis di web akan ditangani dan dijalankan dengan mudah dan cepat tanpa plugin atau API.
Ada banyak sintaks baru yang ditambahkan, namun dibawah ini akan saya sebutkan dan deskripsikan yang paling penting. Sisanya dapat dilihat di W3C.
→ <article> – tag ini mendefinisikan artikel, sebuah komen atau post dari user, jadi ini merupakan konten yang berdiri sendiri.
→ <aside> – tag aside menandai konten selain dari konten halaman, yang misalnya bisa menjadi sidebar lateralis.
→ <header>, <footer> – sekarang kita tidak perlu lagi membuat ID untuk mereka, kita sekarang memiliki tag yang sudah didefinisikan untuk mereka.
→ <nav> – navigasi sekarang dapat ditempatkan di markup diantara tag nav, yang secara otomatis akan memuat daftar kita bertindak seperti navigasi.
→ <section> – ini adalah sintaks baru yang penting lainnya, karena dia dapat mendefinisikan setiap jenis bagian dari dokumen. Dia bekerja sangat mirip dengan div, yang memisahkan bagian yang berbeda.
→ <audio>, <video> – mereka sudah jelas merupakan penanda untuk konten suara dan video, yang mana sekarang akan lebih mudah untuk dijalankan oleh device.
→ <embed> – tag baru ini mendefinisikan kontainer untuk konten interaktif atau aplikasi eksternal.
→ <canvas> – tag canvas cukup menarik, karena dia mengizinkan menggambar grafis via scripting. (Kebanyakan Javascript, namun beberapa lainnya dapat dipekerjakan dengan baik).

Yang penting untuk diingat adalah bahwa tag HTML5 yang baru tidak selalu bekerja sebagaimana sebelumnya. Sebagi contoh, tag header dan footer tidak akan hanya menandai awalan dan akhiran sebuah halaman, tapi juga awalan dan akhiran dari setiap bagian yang kita punya. Artinya kedua tag ini seperti digunakan lebih dari satu kali diseluruh halaman.



Sumber :

[1] Betha Sidik, Framework CodeIgniter, Informatika, Bandung, 2012
[2] http://www.1stwebdesigner.com/design/html5-introduction/
Posted by San

Popular Post

Blogger templates

Blog Archive

ReeCoder. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Gunadarma Headline News

Me on Google+

- Copyright © Ree San -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -