Archive for Desember 2012
AP nilai tambahan
import java.io.*;
public class LatihanUjianPraktikumAP1 {
public static void main(String[] args) throws Exception{
DataInputStream masuk = new DataInputStream(System.in);
String strnilai = null;
String matkul = null;
try{
System.out.print("Masukkan Mata Kuliah Anda : ");
matkul = masuk.readLine();
System.out.print("Masukkan Nilai Ujian Anda [0 - 100] :");
strnilai = masuk.readLine();
System.out.println();
}catch(IOException e){}
int nilai = Integer.parseInt(strnilai);
if(nilai >=90 && nilai <=100){
System.out.println("Nilai Mata Kuliah "+matkul+" Anda = A");
}
else if(nilai >=80 && nilai <=89)
{
System.out.println("Nilai Mata Kuliah "+matkul+" Anda = B");
}
else if(nilai>=60 && nilai <=79)
{
System.out.println("Nilai Mata Kuliah "+matkul+" Anda = C");
}
else if(nilai >= 50 && nilai <=59)
{
System.out.println("Nilai Mata Kuliah "+matkul+" Anda = D");
}
else
{
System.out.println("Nilai Mata Kuliah "+matkul+" Anda = E");
}
}
}
screenshot
Anjing Kecil
Seekor anjing kecil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya.
beberapa saat dia berjalan dengan kaki mungilnya, akhirnya dia sampai di kandang kuda. Saat dia melewati kandang kuda tersebut, dia merasa kuda itu memanggilnya. kata kuda tersebut, "Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu pasti akan tahu kalau pemilik ladang ini lebih mencintai saya dibandingkan binatang lainnya di ladang ini, sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya, saya kira binatang kecil seperti kamu tidak bernilai sama sekali baginya." katanya sinis.
Anjing kecil itu tertunduk dengan wajah lesu, kemudian dia mendengar perkataan dari sapi di kandang sebelah. Sapi itu berkata "Saya adalah binatang paling terhormat disini, sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu saya, kamu tentu tidak berguna disini." ujarnya dengan nada mencemooh.
Lalu seekor domba berteriak, "Hai sapi, kedudukanmu disini tidak lebih tinggi dari ku, saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang. saya memberi kehangatan kepada keluarga ini, tapi ucapan mu soal anjing itu sepertinya benar, dia sama sekali tidak ada manfaatnya disini."
Satu demi satu binatang di situ ikut dalam percakapan, dan menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka disitu. Ayam yang menceritakan telah memberikan telur, sampai kucing yang mengenyahkan tikus-tikus pengerat dari ladang pemilik. Semua binatang sepakat bahwa anjing kecil itu tidak berguna dan tidak memberikan kontribusi apapun dalam keluarga ini.
Terpukul oleh pendapat dan cemoohan binatang-binatang itu, anjing kecil itu pun pergi ke tempat sunyi dan mulai menangis dan menyesali nasibnya. sedih rasanya menjadi yatim piatu, tidak berguna, dan di jauhkan dari pergaulan.
Ternyata ada seekor anjing tua disitu yang mendengar tangisannya, dia menyimak keluh kesah si anjing kecil tersebut "Saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga ini, saya hanyalah hewan tidak berguna"
Lalu anjing tua itu berkata "Memang benar kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu tidak bisa menghasilkan susu, telur, ataupun bulu, namun bodoh sekali kamu menangisi apa yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang telah di berikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan."
Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang, terlihat amat lelah karena perjalanan jauh di terpa terik sinar matahari, anjin kecil itu menghampirinya, menjilat kakinya, dan lompat kepelukannya. Si pemilik dan anjing kecil itu pun menjatuhkan diri ke tanah, berguling-guling di rumput di sertai tawa riang.
Akhirnya si pemilik ladang itu pun memeluknya erat, lalu mengelus kepalanya sambil berkata "Meskipun aku pulang dalam keadaan letih, namun semua itu sirna bila kamu menyambutku semesra ini, kamu sungguh yang paling berharga di antara semua binatang di ladang ini. meskipun kecil, tapi kamu mengerti artinya kasih.."
30 Hari mencari Jati Diri : Aris Ahmad Jaya
beberapa saat dia berjalan dengan kaki mungilnya, akhirnya dia sampai di kandang kuda. Saat dia melewati kandang kuda tersebut, dia merasa kuda itu memanggilnya. kata kuda tersebut, "Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu pasti akan tahu kalau pemilik ladang ini lebih mencintai saya dibandingkan binatang lainnya di ladang ini, sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya, saya kira binatang kecil seperti kamu tidak bernilai sama sekali baginya." katanya sinis.
Anjing kecil itu tertunduk dengan wajah lesu, kemudian dia mendengar perkataan dari sapi di kandang sebelah. Sapi itu berkata "Saya adalah binatang paling terhormat disini, sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu saya, kamu tentu tidak berguna disini." ujarnya dengan nada mencemooh.
Lalu seekor domba berteriak, "Hai sapi, kedudukanmu disini tidak lebih tinggi dari ku, saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang. saya memberi kehangatan kepada keluarga ini, tapi ucapan mu soal anjing itu sepertinya benar, dia sama sekali tidak ada manfaatnya disini."
Satu demi satu binatang di situ ikut dalam percakapan, dan menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka disitu. Ayam yang menceritakan telah memberikan telur, sampai kucing yang mengenyahkan tikus-tikus pengerat dari ladang pemilik. Semua binatang sepakat bahwa anjing kecil itu tidak berguna dan tidak memberikan kontribusi apapun dalam keluarga ini.
Terpukul oleh pendapat dan cemoohan binatang-binatang itu, anjing kecil itu pun pergi ke tempat sunyi dan mulai menangis dan menyesali nasibnya. sedih rasanya menjadi yatim piatu, tidak berguna, dan di jauhkan dari pergaulan.
Ternyata ada seekor anjing tua disitu yang mendengar tangisannya, dia menyimak keluh kesah si anjing kecil tersebut "Saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga ini, saya hanyalah hewan tidak berguna"
Lalu anjing tua itu berkata "Memang benar kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu tidak bisa menghasilkan susu, telur, ataupun bulu, namun bodoh sekali kamu menangisi apa yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang telah di berikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan."
Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang, terlihat amat lelah karena perjalanan jauh di terpa terik sinar matahari, anjin kecil itu menghampirinya, menjilat kakinya, dan lompat kepelukannya. Si pemilik dan anjing kecil itu pun menjatuhkan diri ke tanah, berguling-guling di rumput di sertai tawa riang.
Akhirnya si pemilik ladang itu pun memeluknya erat, lalu mengelus kepalanya sambil berkata "Meskipun aku pulang dalam keadaan letih, namun semua itu sirna bila kamu menyambutku semesra ini, kamu sungguh yang paling berharga di antara semua binatang di ladang ini. meskipun kecil, tapi kamu mengerti artinya kasih.."
30 Hari mencari Jati Diri : Aris Ahmad Jaya