Archive for April 2013
The Protector
Hasil Tes Psikologi...
masukin blog biar inget....
masukin blog biar inget....
The Protector
INFJ sangat teliti dan memegang nilai-nilai. Mereka mencari makna dalam hubungan, ide, dan peristiwa, dengan mampu memahami dirinya dan orang lain. Mereka mampu menggunakan keterampilan intuitif mereka, mereka mengembangkan visi yang jelas dan percaya diri, bertujuan untuk memperbaiki kehidupan orang lain. INFJ menganggap masalah sebagai kesempatan untuk merancang dan menerapkan solusi kreatif.
INFJ yang tenang, individu pribadi yang lebih memilih untuk mempunyai pengaruh di belakang layar. Meskipun sangat independen, INFJ yang sangat tertarik pada kesejahteraan orang lain. INFJ lebih memilih hubungan satu-satu dalam kelompok besar. Sensitif dan kompleks, mereka mahir dalam memahami isu-isu rumit dan didorong untuk menyelesaikan perbedaan dengan cara kooperatif dan kreatif.
INFJ memiliki kehidupan, kaya batin yang hidup, yang mereka mungkin enggan untuk berbagi dengan orang di sekitar mereka. Meskipun demikian, mereka menyenangkan dalam interaksi, dan perseptif emosi orang lain. Umumnya sangat disukai oleh rekan-rekan mereka, mereka sering dapat dianggap teman dekat dan orang kepercayaan. Namun, mereka menjaga mengekspresikan perasaan mereka sendiri. INFJ cenderung mudah sakit, meskipun mereka tidak mungkin mengungkapkan ini kecuali untuk sahabat terdekat mereka.
INFJ cenderung sensitif, pemimpin yang tenang dengan kedalaman kepribadian. Mereka adalah rumit dan sangat misterius, dan sangat kompleks, kadang-kadang membingungkan, bahkan untuk diri mereka sendiri. Mereka memiliki pandangan yang teratur terhadap dunia. Abstrak dalam berkomunikasi, mereka hidup di dunia makna tersembunyi dan kemungkinan. Dengan hubungan alamiah untuk seni, INFJ cenderung kreatif dan mudah terinspirasi. Namun mereka juga dapat melakukannya dengan baik dalam ilmu, dibantu oleh intuisi mereka.
Ringkasan: Mencari arti dan keterkaitan dalam ide, hubungan dan harta benda. Ingin memahami apa yang memotivasi orang dan wawasan tentang orang lain. Berkomitmen terhadap nilai-nilai perusahaan mereka. Mengembangkan visi yang jelas tentang cara terbaik untuk melayani kepentingan umum. Terorganisir dan tegas dalam melaksanakan visi mereka.
Kata kunci: Imajinasi, tujuan, kreativitas, terorganisir, mengembangkan orang lain.
Karir pekerjaan: Penasihat, psikiater, psikolog, agama, guru, pelatih, pemasaran, artis.
Ilmu Budaya Dasar
IBD adalah pengetahuan
yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti
istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The
Humanities”. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin "Humnus" yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari “The Humanities” diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the “The Humanities” berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai Homo Humanus atau manusia
berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu
the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai
manusia itu sendiri. Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok
pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu
pengetahuan.
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar
tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak
dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang
termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD
semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa
dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun
yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD
diharapkan dapat :
1. Mengusahakan kepekaan mahasiswa
terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa
untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta
mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut
kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai
calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing
tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4. menguasahakan wahana komunikasi para
akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki
satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam
berkomunikasi.
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn
telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan
untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu
adalah :
1. Berbagai aspek kehidupan yang
seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat
didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi
masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara
gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2. Hakekat manusia yang satu atau
universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan
masing-masing jaman dan tempat. Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji
dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi
sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian.
Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri,
nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi
tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1. Manusia dan cinta kasih
2. Manusia dan Keindahan
3. Manusia dan Penderitaan
4. Manusia dan Keadilan
5. Manusia dan Pandangan hidup
6. Manusia dan tanggungjawab serta
pengabdian
7. Manusia dan kegelisahan
8. Manusia dan harapan