- Back to Home »
- Tugas Softskill : Cloud Computing
Posted by : San
Rabu, 06 Januari 2016
Definisi Komputasi Awan
Pada dunia
IT para ahli banyak memberikan pengertian mengenai komputasi awan. Komputasi
awan sederhananya dapat diartikan sebagai aplikasi bagi dan gunakan dan
sumberdaya dari sebuah lingkungan jaringan untuk menyelesaikan pekerjaan tanpa
peduli kepemilikan dan manajemen dari sumberdaya dan aplikasi jaringan. Dengan
komputasi awan, sumberdaya komputer untuk menyelesaikan pekerjaan dan data
mereka tidak lagi disimpan pada sebuah personal computer, tapi tersiar dimanapun
yang dapat diakses di lokasi manapun dan di waktu kapanpun.
Komputasi
awan menjadi teknologi yang dapat diterapkan di organisasi-organisasi dengan
skala nya yang dinamis dan penggunaan sumber daya virtual nya sebagai sebuah
layanan melewati internet.
Kehadiran
komputasi awan sejatinya bermula hadir untuk kalangan industri. Komputasi awan
adalah model komputasi baru yang secara luas diterapkan dalam industri dan
masyarakat masa kini. Beberapa alasan yang melatar belakangi teknologi ini
antara lain:
(a) Komputasi awan adalah sebuah model
layanan berbasis Internet untuk menampung sumber daya sebuah perusahaan.
Artinya sebuah perusahaan tak perlu lagi memiliki atau mendirikan infrastruktur
lantaran sudah ada perusahaan lain yang menyediakan penampung di awan alias
internet.
(b) Sebuah perusahaan tak perlu lagi mengalokasikan anggaran
untuk pembelian dan perawatan infrastruktur dan software.
(c) Perusahaan pun tak perlu memiliki
pengetahuan serta merekrut tenaga pakar dan tenaga pengontrol infrastruktur di
cloud yang mendukung mereka.
Sebuah setup infrstruktur model
cloud computing biasanya dikenali sebagai “cloud”. Berikut adalah beberapa
kategori layanan yang tersedia dari sebuah cloud seperti :
(a) Infrastructure As A Services (IAAS)
(b) Platform As A Services (PAAS)
(c) Software As a Services (SAAS)
Karakteristik Komputasi Awan
NIST
mengidentifikasi lima karakteristik penting dari komputasi awan (Mell &
Grance, 2009) sebagai berikut:
a) On-demand self-service. Pengguna
dapat memesan dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan penyedia
layanan, misalnya dengan menggunakan, sebuah portal web dan manajemen antar
muka. Pengadaan dan perlengkapan layanan serta sumber daya yang terkait terjadi
secara otomatis pada penyedia.
b) Broad network access. Kemampuan yang
tersedia melalui jaringan dan diakses melalui mekanisme standar, yang
mengenalkan penggunaan berbagai platform (misalnya, telepon selular, laptop,
dan PDA).
c) Resource pooling. Penyatuan sumber
daya komputasi yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa konsumen
menggunakan model multi-penyewa, dengan sumber daya fisik dan virtual yang
berbeda, ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai dengan permintaan
konsumen. Ada rasa kemandirian lokasi bahwa pelanggan umumnya tidak memiliki
kontrol atau pengetahuan atas keberadaan lokasi sumber daya yang disediakan,
tetapi ada kemungkinan dapat menentukan lokasi di tingkat yang lebih tinggi.
d) Rapid elasticity. Kemampuan dapat
dengan cepat dan elastis ditetapkan.
e) Measured Service. Sistem komputasi
awan secara otomatis mengawasi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan
memanfaatkan kemampuan pengukuran(metering) pada beberapa tingkat yang sesuai
dengan jenis layanan. Penggunaan sumber daya dapat dipantau, dikendalikan, dan
dilaporkan sebagai upaya memberikan transparansi bagi penyedia dan konsumen
dari layanan yang digunakan.
Mekanisme Akses Komputasi Awan
Mekanisme akses ke cloud computing ‘mungkin’ dapat
dijalankan secara beraneka ragam – mulai dari akses standar LAN maupun intranet
dengan sedikit aplikasi agen atau klien, sampai kepada akses ekstranet dan
internet melalui browser yang terhubung ke sebuah portal aplikasi dari penyedia
layanan cloud computing. Protokol aplikasi yang digunakan pun dapat beragam,
tetapi hal ini tidaklah terlalu signifikan bila dilihat dari sisi pengguna
akhir, dimana pengguna akhir cukup mengetahui bagaimana cara mengakses dan
mempergunakan jasa layanan yang terdapat pada cloud computing.
Arsitektur
Komputasi Awan
Pada
tahap pra penerapan cloud computing diperlukan fondasi pemahaman yang kuat akan
konsep serta apa-apa saja yang diperlukan untuk membangun komputasi awan.
Cloud
computing adalah sebuah model komputasi dimana sumber daya seperti processor /
computing power, storage, network, dan software menjadi abstrak dari diberikan
sebagai layanan di jaringan / internet menggunakan pola akses remote. Model
billing dari layanan ini umumnya mirip dengan layanan publik. Ketersediaan
on-demand sesuai kebutuhan, mudah untuk dikontrol, dinamis dan skalabilitas
yang hampir tanpa limit adalah beberapa atribut penting dari cloud computing.
Amazon
Web Services adalah salah satu pemain utama yang memberikan layanan IAAS.
Mereka mempunyai dua layanan yang sangat populer – Elastic Compute Cloud dan
Simple Storage Service. Layanan ini tersedia melalui layanan interface Web.
Pelanggan dapat menggunakan EC2 dan S3 API untuk berkomunikasi dengan layanan
ini. Kepopuleran API ini di dorong oleh berbagai produk cloud yang memberikan
dukungan kepada mereka juga.
Komponen
Komputasi Awan
Ada
tiga komponen dasar komputasi awan dalam topologi yang sederhana yaitu clients,
datacenter dan distributed servers.
Clients pada arsitektur cloud computing
dikatakan hal yang persis sama yang mana mereka dalam jaringan lokal sehari-hari
yang polos. Mereka, secara jenis, adalah komputer yang hanya duduk di meja.
Namun mereka juga bisa jadi laptop, komputer tablet, handphone, atau PDA. Klien
adalah perangkat yang berinteraksi dengan pengguna tingkat akhir untuk mengatur
informasi mereka di awan.
Datacenter adalah kumpulan server yang
menjadi rumah dari aplikasi langganan kita. Datacenter bisa jadi ruangan besar
di basement dari sebuah gedung atau sebuah ruangan yang penuh dengan server di
sisi lain dari dunia yang dapat kita akses via internet. Trend yang tumbuh
dalam dunia IT adalah memvirtualkan server. Yang mana software dapat dipasang
mengizinkan instances jamak dari server virtual untuk digunakan. Dalam cara
ini, kita dapat memiliki setengah lusin server virtual yang berjalan dalam satu
server fisik.
Server Terdistribusi adalah penempatan
server pada lokasi yang berbeda. Tapi server tidak semua harus memiliki rumah
dalam lokasi yang sama. Terkadang, server terpisah lokasi secara geografis.
Tapi untuk kita, pelanggan cloud, server ini bertindak layaknya mereka
berkumpul tepat bersebelahan satu sama lain.
Platform Cloud merupakan layanan berupa
platform komputasi yang berisi infrastruktur hardware dan software. Biasanya
mempunyai aplikasi bisnis tertentu dan menggunakan layanan PAAS sebagai
infrastruktur aplikasi bisnis nya. Sedangkan Cloud Storage melibatkan proses penyampaian penyimpanan data
sebagai sebuah layanan. Cloud
Infrastructure merupakan penyampaian komputasi sebagai sebuah layanan.
[1] Komputasi Awan (Cloud Computing) Perpustakaan Pertanian,
Syaikhu., Akhmad, Jurnal Pustakawan Indonesia.
[2] Petunjuk Praktis Cloud Computing Menggunakan Open
Source., Purbo, Onno. W.