- Back to Home »
- Ilmu Sosial Dasar »
- Banjir
Posted by : San
Kamis, 03 Januari 2013
Banjir. Bencana
ini merupakan bencana yang paling umum terjadi di Indonesia, terutama
di Ibukota Jakarta. Masalah ini belum bisa di selesaikan hingga saat
ini, meskipun Indonesia sudah 6 kali ganti Kepala Negara. Banjir
mungkin hanya berbentuk air, tapi kerugiannya tidak sesederjana kata
“hanya”. Wabah penyakit, kehilangan harta, kehilangan nyawa, itu
adalah sebagian kecil akibat yang di timbulkan dari akibat banjir.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, saya akan membahas 2 pokok
bahasan mengenai banjir.
Pertama adalah,
Apakah banjir merupakan masalah sosial?
Kedua,
Bagaimana cara mengatasi banjir?
Sebelum masuk
ke pokok bahasan, saya akan mengajak anda untuk mengenal banjir
secara mendasar terlebih dahulu. Data yang saya dapat masih
berdasarkan wikipedia.org.
Secara
fundamental, Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air
yang berlebihan merendam daratan. Kata 'aliran air' bisa juga mengacu
pada pasang laut. Banjir memiliki jenis dan penyebab yang cukup
beragam.
Banjir sungai
terjadi dalam dua metode, lambat dan cepat. Banjir sungai yang lambat
dapat terjadi karena endapan air hujan atau pencairan salju yang
melebihi kapasitas saluran sungai. Sedangkan untuk banjir sungai yang
cepat termasuk banjir bandang, akibat curah hujan yang konvektif,
tanah longsor ataupun gletser.
Banjir pantai
biasanya terjadi karena tsunami ataupun badai laut besar. Banjir juga
dapat terjadi akibat bencana alam lainnya seperti gempa bumi, ataupun
ulah manusia kecerobohan kebocoran pipa, tanggul yang jebol, atau
hanya sekedar membuang sampah sembarangan.
Dampak yang
ditimbulkan oleh banjir pun beragam, mulai dari kerusakan fisik,
kehilangan rumah, harta dan keluarga, wabah penyakit, gagal panen,
terganggunya jalur transportasi, persediaan air yang terkontaminas,
dan Perekonomian yang menurun disebabkan oleh banyak hal.
Lalu apakah
banjir merupakan masalah sosial?
Menurut saya,
Ya. Melihat dampak yang di timbulkan serta sebabnya yang salah
satunya bisa terjadi karena ulah manusia, maka dapat saya simpulkan
bahwa banjir merupakan masalah sosial. Beberapa blog yang saya
temukan pun menganggap demikian.
Banjir mungkin
dapat membuat seorang anak putus sekolah, membuat seorang ayah
kehilangan putranya, atau membuat seorang anak menjadi sebatang kara.
Itu adalah hal yang sangat di luar dugaan dari penyebab banjir itu
sendiri. Bayangkan seorang anak harus kehilangan keluarganya hanya
karena genangan air raksasa. Saya rasa sedetik pun hal itu tidak
pernah terlintas di pikiran anak itu.
Kehilangan yang
tiba-tiba dapat membuat kepribadian seseorang dan kehidupan sosialnya
berantakan dan berubah drastis. Dan kehidupan sosialnya, sudah pasti
mempengaruhi hidup dan pengaruh sosial kepada orang lain.
Mengatasi
banjir menurut saya tidak bisa di percayakan kepada pemerintah.
Sampai kapanpun, masalah banjir ini tidak akan pernah selesai kalau
di serahkan kepada pemerintah, karena pemerintah mengetahui banjir
hanya berdasarkan observasi. Sedangkan masyarakat yang merasakannya.
Oleh karena itu, hanya masyarakat yang bisa menyelesaikan ini
sendiri.
Kita tidak
butuh modal untuk menghentikan banjir, yang kita butuhkan hanya
kekuatan dan kesadaran. Lihatlah jepang, kenapa mereka tidak rentan
terhadap banjir? Karena masyarakat Jepang disiplin. Membuang sampah
di Jepang itu langsung kena pidana. Ketika mereka ingin membuang
sampah namun tidak ada tempat sampah, mereka mengantungi sampah
mereka terlebih dahulu sampai mereka menemukan tempat sampah. Tidak
peduli apakah mereka sedang memakai pakaian bebas atau bahkan sedang
berjas. Dan mereka tidak malu melakukannya.
Bandingkan
dengan Indonesia. Meskipun ada hukum yang mengatur tentang membuang
sampah sembarangan, hukum tersebut tidak di tegakan. Banyak orang
yang dengan lenggangnya membuang sampah sembarangan tanpa merasa
berdosa sedikitpun. Membuang rokok sembarangan seolah itu adalah hal
yang keren. Atau melempar sampah dari kaca mobil tanpa peduli apakah
ada yang melihat atau tidak. Kalau hal ini masih kita lakukan, kita
tidak boleh mengeluh jika negara ini terus dilanda banjir.
Mungkin jika
kita meniru kedisiplinan orang Jepang, tidak akan berubah dalam waktu
dekat. Tapi coba rasakanlah seminggu atau dua minggu anda melakukan
hal itu. Mungkin anda akan merasakan perbedaan yang sangat mendalam.
Intinya adalah,
kita tidak bisa mengharapkan pemerintah membereskan masalah banjir
ini, karena masyarakat yang lebih tahu. Satu-satunya cara adalah
memulai dari diri sendiri.
Sekian dari
saya. Kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamu'alaikum....